Cursus
berasal dari bahasa belanda yang artinya latihan atau belajar. Berangkat
dari tari Tayub sekitar abad 17-18, tari
Tayub merupakan tari bersama. Tari Tayub pada abad ke 18 merupakan tarian
“Saka” atau tarian yang gerakannya semaunya. Pada abad ke 19 dikalangan
bangsawan atau dikalangan menak tari tayub di tertibkan.
Tari keurseus ini dicipyakan oleh
Lurah Rancaekek R. Sambas Wirakusumah untuk keperluan kursus atau pembelajaran.
Setelah tari tayub ditertibkan lalu dikenal terutama di priangan (Sumedang,
Cianjur, Bogor, Ciamis, Bandung, Garut).
Tari keurseus menggunakan iringan lagu
ageng yang terdiri dari 4 wilet, lagu yang diambil pada saat itu yaitu:
1.
Lagu
Banjar Sinom
2.
Lagu Banjar Junut
3.
Lagu Kawitan
4.
Lagu Gawil
5.
Lagu gunung Sari
6.
Lagu Kastawa, dan sebagainya
Karakter
yang terdapat dalam tari keuseus diantaranya adalah
1.
Tari Lenyepan : lenyep
2.
Tari Gawil
: Lanyap
3.
Tari Kawitan : Lenyep, Lanyap, dan gagah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar